Tiram sejatinya adalah kelomopok kerang-kerangan dengan cangkang berkapur yang relatif pipih. Tiram masuk dalam keluarga Ostreidae, namun demikian nama tiram dipakai pula untuk jenis spesies lain seperti misalnya jamur tiram.
Kandungan gizi tiram sangat tinggi dan komposisi proteinnya sangat membantu pembentukan anti-koagulan atau zat anti pembeku darah. Mengonsumsi tiram dalam jumlah tertentu sangat membantu kelancaran sirkulasi darah. Namun untuk para penderita haemofilia, tiram harus dihindari karena mencegah pembekuan darah.
Di balik tubuhnya yang terlindung cangkang, tiram ternyata memiliki pelbagai khasiat dalam pengobatan. Pertama, tiram ternyata berguna untuk mengobati radang paru-paru (pneumonia). Pencegahan terhadap pneumonia dapat terjadi karena kandungan protein dalam tiram berfungsi melawan virus atau bakteri penyebab radang.
Protein tiram dapat membantu metabolisme tubuh. Cara mengonsumsinya juga harus dilakukan dengan memakan tiram setengah matang, sebagaimana yang dilakukan oleh orang Jepang. Cukup meyiram tiram mentah dengan air mendidih dan bisa ditambahkan dengan sedikit bumbu penyedap.
Kedua, tiram mampu mengurangi pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Khususnya pembengkakan yang disebabkan oleh salah urat atau keseleo. Selain rasa nyeri yang berkurang, tiram juga mencegah peradangan lebih lanjut. Caranya dengan mengambil cairan kental yang melapisi tubuh tiram lalu dioleskan pada bagian yang bengkak sambil dipijat ringan dan biarkan cairan tersebut agak mengering. Bengkak akan cepat mengempis dan rasa akan berkurang.
Ketiga, tiram juga dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan pasca operasi, terutama operasi yang berkaitan dengan tulang dan persendian. Dalam hal ini cangkang tiram dapat dipergunakan. Caranya dengan merendam cangkang tiram dengan air matang yang dicampur daun salam segar sebanyak 4-5 helai. Rebus hingga mendidih dan minum sampai habis.
Sumber: buku ensiklopedia binatang penyembuh.
0 Komentar